Banyuwangi, Padek—Kapal
cepat rudal (KCR) KRI Klewang milik TNI AL yang baru diluncurkan pada
31 Agustus 2012 lalu dari galangan kapal PT Lundin Industrty Invest,
Banyuwangi, ludes terbakar kemarin sore. Tidak satu pun barang dari
kapal yang kini bersandar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi itu
berhasil diselamatkan.
Belum diketahui secara pasti penyebab
terbakarnya kapal perang jenis Trimaran milik TNI AL yang konon
tercanggih ini. Saat kapal perang ini terbakar, sebenarnya masih dalam
proses finishing. Puluhan pekerja, hingga kemarin masih ada
yang memasang mesin. “Yang di kapal ada sekitar 60 orang pekerja,” cetus
salah satu pekerja yang enggan ditulis namanya.
Pekerja ini membeberkan, sebelum kapal
perang senilai Rp 114 miliar ini terbakar, semua lampu di kapal
tiba-tiba padam. Lalu, ada percikan api dari mesin di bagian tengah.
“Ada api, kita semua langsung lari,” terangnya.
Dalam waktu singkat, api sudah membesar
ditiup angina. Pekerja ini mengaku tidak tahu pasti penyebab
kebakaran. Dugaan sementara akibat korsleting pada mesin yang sedang
diperbaiki. “Saat mesin dihidupkan, lampu langsung padam dan muncul
api itu,” ungkapnya.
Saat api membesar, ada sejumlah pekerja
yang sempat terjebak oleh api. Mereka akhirnya nekat terjun ke laut
dan berenang ke pantai sekitar 75 meter. “Sepertinya ada tiga orang
yang melompat ke laut,” sebut Affandy, warga di sekitar lokasi
kejadian.
Direktur PT Lundin Industrty Invest,
Lisa Lundin saat dikonfirmasi mengaku belum tahu penyebab terbakarnya
kapal perang hasil produksi perusahaannya ini. “Kita masih
menyelidiki, kenapa sampai bisa terbakar,” katanya melalui pesan short message service (SMS).
Dalam pesan singkat itu, Lisa tidak mau
berspekulasi soal penyebab terbakarnya ini, termasuk kemungkinan
korsleting pada mesin yang sedang dikerjakan. “Senin (1/10) aja dikabarin,” ungkapnya melalui pesan SMS yang diterima JPNN.
Lisa mengakui saat kapal perang ini
terbakar, banyak pekerja yang masih menyelesaikan peralatan kapal.
Tapi, semua pekerjanya itu selamat dan tidak ada yang terluka.
Sebelumnya, tanggal 31 Agustus lalu,
KCR jenis Trimaran yang diproduksi di Banyuwangi diluncurkan dari
galangan kapal PT Lundin Industry Invest di pantai Cacalan, Kelurahan
Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Kapal yang diberi nama KRI
Klewang 625 itu merupakan kapal perang tercanggih yang dimiliki TNI
AL.
Sementara itu, pengadaan KRI Klewang
menggunakan APBN 2009 yang dilaksanakan Dinas Pengadaan Mabes TNI AL
dan dibangun oleh PT Lundin Industry Invest Banyuwangi. Kontrak
pengadaan dilakukan pada tahun 2009, dan pengerjaan konstruksi kapal
itu baru dilakukan mulai tahun 2010 lalu.
Saat diluncurkan, KRI Klewang 625 yang
bernilai Rp 114 miliar itu baru rampung sekitar 90 persen. Setelah
berhasil diluncurkan di Pantai Cacalan, pengerjaan akhir akan
dilakukan di dermaga Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi. Saat
diluncurkan, peralatan persenjataan modern kapal itu belum dipasang.
KRI Klewang 625 itu merupakan kapal
cepat rudal pertama yang dimiliki TNI AL. Kapal ini tergolong canggih
karena tidak mudah dikenal dan tidak bisa dideteksi radar lawan. Kapal
ini tidak mudah terdeteksi radar karena tidak dibangun menggunakan
baja melainkan menggunakan composite dengan kemampuan stealth.
Tidak semua negara memiliki kapal jenis ini. Hingga kini, baru
Amerika Serikat (AS) dan Indonesia yang memiliki kapal yang paling
ekonomis di kelasnya itu.
0 komentar:
Post a Comment